Meruntuhkan Argumen Liberalis dan Pluralis

Meruntuhkan Argumen Liberalis dan Pluralis

 

  1. Pengertian Pluralisme Akhir akhir ini terdapat pemahaman yang menganggap bahwa semua agama adalah sama, semua agama mengantarkan ke jalan yang benar, semua agama mengantarkan ke surga, ini akidah berbahaya yang diperingatkan para ulama dari dahulu hingga sekarang Agar tidak rancu, pluralisme ada dua maksud:

    1. Heterogen (Keragaman) Negara kita terdiri berbagai suku dan agama, hidup berdampingan dan saling bertoleransi, ini tidak ada masalah. Sebagaimana dahulu nabi saw datang ke madinah, beliau mendapati komunitas beragam di madinah terdiri dari musyrikin (auz & khazraj yang masih kafir), muslimin (kaum anshar terdiri dari auz & khazraj yang masuk islam), dan yahudi Pluralisme dalam artian ini merupakan suatu kepastian yang ada di tanah air kita. Tidak ada masalah kerjasama dalam pergaulan sosial, saling bertoleransi, selama tudak mencampuradukkan keyakinan dan ibadah.

    1. Semua agama sama dan semua akan masuk surga Ini keyakinan yang bermasalah, sudah diperingatkan oleh para ulama, dalam hal ini juga sudah dilarang oleh fatwa MUI Munas ke-7 11 2005: “Pluralisme agama mengajarkan semua agama sama dan kebenaran agama relatif (tidak absolut), oleh sebab itu pemeluk agama tidak boleh mengklaim agamanya saja yang benar. Pluralisme juga mengajarkan semua pemeluk agama akan hidup berdampingan di surga”.  Paham inilah yang akan dibahas dalam kajian ini dan paham ini merupakan kekafiran yang membatalkan keislaman, tidak sekedar haram karena haram bertingkat-tingkat

  2. Urgensi Pembahasan Pluralisme

    1. Masalah ini terkait dengan pokok akidah Islam mengajarkan bahwa Islam satu satunya agama yang diridhai Allah Pluralisme dibangun atas keyakinan bahwa kekufuran itulah kebenaran. Ini merupakan pembatal keislaman

    1. Penyebaran pluralisme cukup kuat di tanah air yakni:

    • Melalui Universitas Islam di tanah air

    • Melalui influencer / tokoh terkenal di dunia nyata maupun maya

    1. Pengkhianatan ilmiah yang dilakukan oleh dai pluralisme Salah satu bentuk pengkhianatan ilmiah mereka adalah dengan memotong ayat agar sesuai dengan hawa nafsu mereka, memotong perkataan ulama agar sesuai pemahaman mereka sendiri seakan para ulama ini adalah dai pluralisme padahal pluralisme ini paham baru abad 20 yang dibawa dai pluralisme

    1. Adanya karya ilmiah (baik disertasi maupun tesis) yang mendukung pluralisme, diantaranya:

    • Argumen pluralisme agama ditulis oleh Dr. Abdul Moqsith Ghazali

    • Satu tuhan banyak agama ditulis oleh Dr. Media Zainul Bahri

    • Fikih lintas agama ditulis oleh Dr. Nurcholish Madjid, Dr. Zainul Kamal, dll

    • Memahami bahasa agama ditulis oleh Dr. Komarudin Hidayat

    1. Untuk membentengi masyarakat dari aqidah menyimpang

  3. Agama Islam Satu-Satunya Agama yang Diridhai Allah

  1. Dalil bahwa hanya Islam yang benar “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah/5: 3] “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.” [Al-An’am/6:115] “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali Imran/3:85] “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini, baik Yahudi dan Nashrani, mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya (agama Islam), kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka.”  [HR. Muslim no. 153]