Sebab Kesengsaraan Hidup


Berkata Mustafa Ar Rafi’i yang merupakan seorang sastrawan mesir:

Ada tiga sebab paling penting yang menjadikan kesengsaraan hidup:
  1. Ajz
  2. Rendahnya cita-cita
  3. Tidak bisa mengambil keputusan

Penjelasan:
‘Ajz
‘Ajz (ketidakmampuan), ini menyebabkan seorang bagaikan bangunan yang keropos.

‘Ajz ini ada dua macam:
1. Dia belum mencoba namun merasa tidak mampu
2. Orang yang sudah berani mencoba namun hanya sekali dan setelah itu ia tidak mau mencobanya lagi Idealnya, seorang muslim memiliki jiwa petarung yang tidak mundah menyerah. Keadaan jiwa yang baik yakni ia bagai seorang petarung yang akan terus mencoba jika hal tersebut akan memberi manfaat pada dirinya

Rendahnya cita-cita
Hal ini menjadikan manusia sebagaimana binatang, yang dia pikirkan adalah pokoknya yang penting masih hidup apapun keadaannya

Tidak bisa mengambil keputusan
Tidak bisa mengambil keputusan (goncangnya pikiran). Dia sekedar bingung dan terus bingung tanpa keputusan akhir. Orang semacam ini tak akan bisa berkarya.
Hasil dari ketiga hal di atas adalah  satu kata yakni “penyesalan”

Sumber:
Syarah Al Wasail Mufidah Li Hayatis Sa’idah

Dampak Negatif Galau



Orang yang sibuk dengan kesedihannya baik kesusahan, kegalauan, kecemasan maka dia kehilangan dan tidak mampu melakukan 5 hal:
  1. Berperan untuk orang di sekitarnya
    orang yang galau tidak bisa berperan bagi orang-orang di sekitarnya karena pikirannya pecah kemana-mana, maka dia membutuhkan peran dan belas kasihan orang lain.

  2. Hal-hal yang beresiko
    Orang yang sedang berada dalam kegalauan yang parah, ia tidak mungkin diajak melakukan aktivitas yang penuh keberanian karena orang semacam ini merasakan kelemahan fisik dan kelemahan mental (kemauan). Dia tidak bisa diajak berlari untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jika ada kemampuan namun tidak ada kemauan maka tidak akan terwujud aktivitas karena aktivitas akan terwujud ketika kemampuan fisik mampu dan dia mampu melakukannya.

  3. Tidak bisa tersenyum
    Orang yang galau tidak bisa tersenyum, apalagi berwajah ceria karena dia adalah orang yang seakan-akan orang yang sangat sedih, ia tidak bisa merasakan kenikmatan dalam berbagai hal.
    Ibnu Taimiyah berkata, “Galau adalah sebab kenyang”

  4. Tidak memiliki optimisme hidup
    Hal ini karena dia berpandangan bahwa musibah besar akan menimpanya dan dia berpandangan bahwa akan tiba padanya kesusahabn hidup yang bertubi-tubi dan dia percaya bahwa itu takdir yang menimpa dirinya. Tidak ada ruang untuk berbaik sangka pada Allah dan pada dirinya sendiri

  5. Tidak bisa berkarya
    Dalam dirinya terdapat banyak hal remeh yang dia anggap besar yang itu meilit dirinya dalam segala penjuru, dia hidup dalam khayalan, dan sibuk dengan hal kosong yang tidak mewakili hakikat senyatanya.


Sumber:
Syarah Al Wasail Mufidah Li Hayatis Sa’idah